Sabtu, 13 Oktober 2012

BISNIS, LETS GO! SEDEKAH IS MODAL


Cerita Panjang, aku sendiri sangat bingung ingin mulai darimana tapi yang kutahu segera dimulai dengan.
Bismillahirahmanirrahim…segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan syukur sampai detik ini, di tengah dini hari pukul 3.00 pagi…hoamm…

Apalagi kalimat terbaik selain mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin…jawaban atas doaku kini benar-benar berwujud dan nyata. Usaha Bisinis Pecel Lele jalannn……meski baru ½ jalan, sedikit lagi aku melangkah, mimpi ini benar-benar terwujud.

Rencana bisnis buka usaha makan ini telah lama aku rencanakan, namun baru kini terealisasi, akhirnya aku mendapat modal 3 juta untuk memulainnya. Meski itu pinjaman, aku sungguh sangat bahagia. Bahkan hari ini sepanjang hari aku berbelanja ke Kebayoran membeli peralatan masak. Bersama Ibu tati donat yang sungguh baik, meski tentu mengharap imbalan, namun kesediaannya sungguh aku perlukan. Dengan naik angkot merah 07, aku dan ibu tati membeli barang2 yang diperlukan dri panci, gelas, teko, sendok, kuali, dll. Terus kami pulannya naik Bajai lho!. Amboi…asyik betul, macam naek becak. Mirip….namun lebih nyaman naik bajai menurutku. Dengan uang 30.000 magrib kami tiba di kos.

Malamnya, gedebag gedebug(berantem cui)…aku segara shalat dan makan dengan lauk kerupuk, uh…benar-benar pengorbanan irit. Demi masa depan yang lebih baik. Lanjut, aku segera pergi ke tempat elektronik sendirian, beli kompor gas, blender, megic com. Ok, tawar menawar yang cukup lama, dan berpatok pada akhirnya 515.000 itu benar-benar lama aku menawarnya, dengan sedikit memelas. Ah…kupikir  raja adalah pembeli tidak sopan, kita kan sama-sama butuh. Akhirnya, dengan ikhlas kuserah uang dengan recehan benar-benar lah, penuh perhitungan. Karena, modal pas-pasan aku harus bisa mencukup cukupi.

Malamnya, wha…sampai kos jam 9 benar-benar letih , lemas, dan sedikit mual. Maklum sedikit gejala jika capek. Akhirnya, dengan asupan penuh nutrisi aku sigap, mulai mendoan tempe 2, telur rebus, jahe susu, kubabat demi kesehatan optimal.

Wah,,,aku ingin cerita yang kemarin-kemarin. Berawal dari membaca kembali lanjutan buku Notes From Qatar.  Saat itu, aku memang mencari buku inspitaif dan motivasi. Selembar 2 lembar aku lanjut membaca, sekarang bagian tentang Keajaiban Sedeqah. Aku langsung terharu ketika baca Assad` bisa dapat tiket gratis karena sedekah, niat, dan usaha. Ya Ampun, dia benar, Allah adalah sebaik-baiknya pemegang janji. 

Saat itu juga kuputuskan untuk sedekah, awalnya ada yang kuinginkan, pertama melunasi hutang di BMC, dan bisa langganan majalah Reader’s Digest. Ok, setekah dihitung tenyata aku butuh uang sekitar 650.000, maka aku sedekah 10%nya yaitu 65000. Karena Allah akan mengembalikan, sekurang-kurangnya 10 kali dari sedekah kita dari buku yang kubaca tadi. Ok, aku segara pulang dari Gramedia, setelah numpang baca puas. Besoknya, kulihat uang tinggal 150.000, baiklah kurelakan sedekah. Esoknya, selepas magrib aku berangkat mengajar, dan shalat berjamaah dulu di masjid, kemudian kutepati janji bersedekah dengan rasa ikhlas dan yakin pasti Allah akan memberikannya lebih dari ini.

Sebab, sedekah tidak akan mengurangi hartamu, justru semakin bertambah dan bertambah.

Ok, hari itu tepatnya hari senin, Subhannallah, Rabu segera Allah jawab doaku. Tiba-tiba saja Dina sms dan katanya kakak PKAKP dan kaak D4 mau ketemu bahas proposal bisnins yang kukirim sebulan lalu. Lantas aku berpikir, apakah ini saatnya tiba. Setelah kuliah sampai jam 3, aku ke perpus membaca lagi buku tak kalah keren banget “Ic brekerg is Melting” kisah penguin yang amat sarat makna. Ok, lanjut jam 4 pertemuan di Plasma kampus, tempat makan gitu. Tiba-tiba saja hujan rintik rintik, langit hitam , namun aku putuskan berlari menembusnya karena ada janji ini. Sesampainnya, aku bingung yang mana, dan sepertinya tak ada tanda-tanda kakaK itu, yang ada hanya orang yang mengobrol besar mengalahkan hujan dan ngobrol ngalor-ngidul. Aku duduk sendiri, sembari menulis diarii, yang itulah obat bosan ketika bukupun sudah kubaca habis.

Tiba-tiba aku dipanggil seseorang yang bernama Kak Rudi anak PKAKP, lalu menujuk sebuah bangku. Ok, ternyata itu orangnya, Bismillah…Lalu dia memperkenalkan diri, menjelaskan sekilas, lantas sejurus segara bertanya “Ini, mba…usahanya kayak apa, dan saya liat modalnya segini apa cukup?”. Ok, saatnya otakku bekerja, dengan mantap dan pede kujelaskan dasar penulisan proposal dan anggaran. Mengapa murah, yang karena sewa tempat nya murah, dan aku tak perlu beli etalase, bangku atau kursi.
Dan lantas kakak itu melihat dan menimang lagi proposal dalm bentuk sofcopy tersebut. Aku berdoa-doa, jika ini baik lancarkan dan mudahkan Ya Rabb. Tiba-tiba, “Baik Ayu, kalau CUMA 3 juta saya bisa kasih ke kamu, awalnya saya pikir berapa, kalau segini gakpapa.”

Glek. Cumaa..

“Kalau begitu jum’at ini akan segera saya transfer.” Lanjut Kak Asoy calon pemberi modal.Oh Tuhan..apakah aku bermimpi, aku bengong untuk seperkian detik, dan berharap bisa sujud syukur, tapi rasanya tak mungkin, tetap kutahan menjaga image. Aduh, macam ini pulak ternyata bisnis, baru kurasa yang benar-benar begini. Biasanya, ada juga jualan pudding, donat biasa, stiker, baju. Modal kecil sendiri. 

Tapi sekarang, wow jeti, mana uang orang.

Setelah semua selesai, lantas aku pulang setelah hujan reda sambil masih tetap bisu, mencoba pahami apa yang terjadi. Hampir saja kutabrak tiang ketika jalan. Eh…aku dapat pinjaman, bisa buat modal, buak Usaha, Bisa jadi Orang Kayaaa. :D

Itulah yang pertama terpikir. Segera, aku melangkah cepat memberi kabar pada ayah dan mamak, tapi pulsaku. Oh no. maaf, saldo anda tidak mencukupi. Oh no again, isi pulsa. Oh no lagi, uang pas banget, gak bisa beli lauk nih, tapi tak apa. aku terlanjur bahagia.

Malamnya aku buat pudding sama tasha. Ya usaha kecil-kecll berdua juga lumayan lah.
Karena tasha teman terbaikku, aku putuskan untuk bercerita, wah…benar-benar seperti mimpi. Benar Keajaiban Sedeqah.

Namun, hari berikutnya aku benar-benar amat sibuk, murid les berturut-turut, eh tugas udah mau deadline. Akhirnya, Jum’at menghubungi kakak itu dari sms, namun email tetap sudah kukirim kemarin dan alamat nomor rekening. Aneh, kak Asoy tak balas. Usut punya usut, ternyata dia juga lagi di Semarang, sibuk banget. Aku disuruh ketemu temannya Ronald. Tapi ternyata dia juga lumayan sibuk, akhirnya transaksi tertunda. Tak apa kucoba sabar, dan sembari memikirkan langkah kongkret selanjutnya kalau modal sudah ditangan. Menghubungi ibu tati donat, bantu cari orang masak. Ketemu pemilik sewa. Dan segala tetek bengek, termasuk mencari ide unik menu yang ok.

Akhirnya, hari  rabu baru bisa ketemu kembali di Stanline, sambil kasih hardcopy proposal. Kemudian negosiasi di kos kak ronal Griya Sugi, eh, tenyata ada temenku Leili kebetulan sekali. Semua lancar. Jum’at ketemu lagi, tanda tangan kontrak plus penyerahan uang , lagi-lagi di Plasma, yang sangat ramai mahasiwa itu. Aku bergetar mengitung uang 3.126.000 itu. Sedikt lama, tentu lebih baik juga aku bisa menghitung layaknya teller bank.

Hah, akhirnya, ok Sabtu aku bergegas, berbelanja di pusat pasar murah nan ramai-Kebayoran.
Meski kini terasa begitu lelah, dan peluh keringat sebesar jagung bercucur cucur. Aku harus tegar dan kuat. Karena aku yakin dan percaya, Usahaku takkan sia-sia. Sungguh Allah Maha Mendengar.
“Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.”- Imam Syafi’i. (kutipan novel Ranah 3 Warna) Penyematku saat ini, sehingga menulis kesurupan di tengah buta pagi ini. Thanks, Ahmad Fuadi.

Pondok Marina, Sunday, October 14, 2012, 2:48 AM.
Ditulis penuh kesungguhan.    Ciusss….miappah? (alay mode ON)

So lets, to sleep, besok minggu terencana, what must I do:
1.       Ketemu Chef (alias ibu masak nanti)
2.       Nyuci baju udah se ember penuh (Oh NO T.T)
3.       Cross check perlatan barang
4.       Beres kamar
5.       Mandi bersih ala spa (halah..Cuma ngelulur doang )
6.       Itung-itung persedian uang kas.
7.       Bersigap BELAJAR! Ayo …ayo… belajar Advace Accounting, sm Audit dulu dah. Sip.
8.       Cek tempat sewa, nego lagi jadi 200.000, semoga bisa Aamiin..
9.       Eit, telpon ayah mamak (WAJIB)

Mudahkan, jalan ini Ya Allah. Bantu hamba.

“Jika ada orang yang meragukan impianmu, berarti mereka belum melihat sejauh apa kamu melihat.”

^^Great quotes right!.