Rabu, 28 Oktober 2015

Result of Deep

Hari ini, setelah semalam dicabut gigi sakit, aku jadi gak kerja dan meliburkan diri. Tinggal berdua setengah hari sama mamak tercinta di rumah, kami jadi ngobrol dan diskusi banyak hal. Awalnya pembicaraan sepele, curhat-curhatan, sampe medist and deeper talk for future in the end.

Dimulai pertanyaan emak gue tercinta ini "Jadi ayu mau nikah dulu apa sekolah lagi?"
Whaaatt akakakaka...
Tetiba emak gue nimpalin lg "Apanya yg dipilih ya, calonnya aja ga ada."
Hahahaha akhirnya kami tertawa berdua sama-sama.

Dilubuk hati yang terdalam, bingung juga mau jawab yang mana. Kalau bisa dua-duanya ya hihihi😂.

Sebenarnya yang menjadi pikiran tentang masa depan, aku sudah dipastikan tidak bisa settle di satu tempat/kota, sebagai PNS Kementerian Keuangan Ditjen Perbendaharaan pasti harus siap dimutasi dimanapun. Risiko jauh dari keluarga, LDR. Kalau lihat bos2 dan pegawai di tempat kerja, istrinya dimana, anaknya dimana, rumahnya dimana, jarang pulang, jarang ketemu, huaaa sediihh..😭

Ternyata bener banget kata-kata menjadi abdi negara yang mengorbankan harta tenaga jiwa raga demi bangsa.

Baru sekarang sadar, apalagi kalau jadi tentara/polisi, mana mungkin bawa anak istri ke medan perang, gak bisa pulang berbulan-bulan bahkan tahunan. Mereka gak punya pilihan, iba juga. Itulah pengorbanan untuk negara.

Bagiku saat ini, hidup cuma sekali, sebentar pula, jadi aku gak mau jadi orang setengah-setengah, harus MAKSIMAL!

Bener juga, aku bersyukur sekarang bisa pulang di rumah-Aceh. Tapi aku harus sadar, dimanapun aku berada selama Indonesia-itu adalah rumahku.

Hidup memang harus maksimal, going the extramiles, kalau belajar ya sungguh-sungguh, kalau kerja ya sungguh-sungguh juga, kalau main juga sungguh-sungguh hehe..
Iya dong masak mau jadi setengah-setengah, apalagi jadi telor ceplok setengah matang, skip it.

Mulai sekarang, aku udah gak takut lagi, mau itu pindah, kerjaan, jodoh, atau apapun. Yes! 😍

Pindah: Indonesia adalah rumahku-disitulah ku merasa tenang (kayak lagu jaya Indonesia ya kalau ga salah 😝)

Kerja: harus maksimal, bagian dari ibadah untuk bangsa. Gak harus jadi pejabat (itu cuma alat), yang terpenting bisa berbuat sesuatu yang berguna (kamu sumbang tulisan/ide/pemikiran), ingat tujuan utama.

Jodoh: Selama orang itu baik, dimanapun aku berada, ia akan tetap setia. Toh yang dekat aja bisa berpisah kalau bukan orang baik.

Sekarang harus tetap fokus pada tabungan akhirat, katanya mau jadi muslimah sejati, mau jadi anak sholehah, mau disayang sama Allah, cinta Rasul. Gak boleh setengah-setengah kan.
Harus maksimal tutup aurat, mengaji Al-quran, ibadah vertikal dan horizontal. That's you really are.

Terima kasih untuk mamakku tercinta, hasil obrolan kita mencerahkan mak. Love ♡ you..