Sabtu, 29 Desember 2012

Bisu Membaca Kitab Suci


Bisu Membaca Kitab Suci

Takdir menjadi difabel. Tentu Tuhan yang menentukan, dan ada hikmah dibalik setiap kejadian dan cerita. Inilah kisah nyataku 11 tahun silam, saat umurku 9 tahun.

Seperti biasa setiap sore, aku berangkat mengaji di mesjid. Mesjid yang hanya sepelemparan batu dari rumahku, tinggal menyebrang jalan saja. Hari itu, aku terlambat datang ke mesjid Al-Hikmah. Beruntung, guru ngaji juga belum datang.

Sambil menunggu Tengku1 datang, aku ikut bergabung bermain dengan teman-teman—main lompat karet. Yah, zaman itu permainan gadget dan game online  belum merakyat.

Kami tertawa terbahak-bahak, ketika salah seorang teman kami terjatuh saat main. Bukan bermaksud menghina, tapi pose dan ekspresi jatuhnya benar-benar mengocok perut. Tapi...kulihat anak perempuan itu tidak tertawa. Ia hanya tersenyum tipis.  Ah apa peduli, mungkin selera humornya rendah, pikirku.

“Teungku udah datang e...!” teriak salah seorang yang tak kukenal. Kami segera berlarian berhambur ke mesjid, mencari posisi duduk. Disini, kami dibagi menjadi  4 kelompok, terserah mau duduk dimana saja. Kebetulan, hari itu akupun sekelompok dengan anak perempuan itu.

Penasaran, kutanya siapa dia pada Sumi. “Sumi siapa anak itu, baru ya?”

“Oh, anak lama. Dia bisu, gak bisa bicara. Tapi dia tetap pergi mengaji.” Jawab Sumi, lebih dari yang ingin kutahu.

“Allah...”, aku kaget. Untuk anak sekolah kelas 4 SD seperti aku, dan baru pertama kali bertemu dengan orang yang berbeda dari orang normal kebanyakan, bagiku luar biasa.

Entah mengapa, aku pindah duduk di dekatnya, dalam hati ‘aku ingin mendengar bagaimana  dia membaca Qur’an. Diam-diam aku sangat memperhatikannya. Sepertinya dia tidak sadar diperhatikan. Ia sungguh terlihat serius dan fokus membaca Al-Qur’an, kulihat bibirnya terbuka. Tapi...aku tak mendengar suara, kemana ayat Allah yang indah, aku hanya mendengar suara sengau sesekali.

Saat itu, aku sungguh yakin. Sungguh Allah pasti Maha Mendengar, sangat mendengarkan suaranya yang indah di dalam hati anak itu. Meski tanpa bahasa atau suara. Ia indah dalam diam, dihadapan Sang Pencipta yang menurunkan Al-Qur’an. Iqra’...Bacalah....Bacalah....meski kau tak bisa atau tanpa suara. Bagi Allah, suaranya lebih indah dari suara penembang lagu manapun, lebih indah dari indahnya paduan suara mendunia. Anak perempuaan itu sungguh indah dimata Allah. Subhanallah.

Pertama kali, aku tertegun. Seraya menunduk betapa aku harus bersyukur. Dan berdosa, jika mulutku ini, kadang kugunakan untuk melawan/membantah perkataan mak dan ayah. Atau sekedar berucap yang tak berguna membicarakan teman. Kuyakin, ia lahir untuk menjadi hikmah bagi orang didekatnya. Itulah ceritaku, bersama sahabat mengaji, si gadis bisu, bernama Siti.

1 Orang yang ahli agama, seperti ustad. Sebutan di Aceh

#Hari Internasional Penyandang Disabilitas (HIPENDIS) 2012.  “Aku dan Sahabat Disabilitasku

               

               
               














































Sabtu, 17 November 2012

Menjadi Ketua KPK


Menjadi Ketua KPK

Benih korupsi ada dimana-mana. Berawal dari kebohongan kecil dalam keluarga, anak dan orang tua.

Contoh kebohongan kecil dalam keluarga; Nak, kalau ada yang cari ayah/ibu, kasih tahu gak ada di rumah ya. Padahal si orangtua ada di rumah. Anak kecil diajari berbohong. Lalu gantian, si anak izin ke orang tua ada tugas kelompok. Faktanya malah jalan-jalan sama teman. Belum lagi bolos sekolah, telat, nyontek.

Masuk tes PNS, banyak calo PNS. Supaya lulus kedokteran universitas bergengsi, dan masuk sekolah berkualitas, bisa di urus kalau ada orang dalam yang dikenal alias sogok.  Bukan rahasia lagi dan banyak kecolongan.

Ada pungutan liar dijalanan, pungutan sekolah tanpa pertanggungjawaban jelas. Perihal lulus sekolah, dengan beli soal UN/kunci jawaban. Bahkan ada juga guru yang tahu dan diam saja. Lulus kuliah, buat skripsi, tinggal pesan ke penyedia jasa—sudah rahasia umum. Lebih parah, ijazah bolong (alias tanpa tamat sekolah/kuliah), sertifikat palsu.

Mencari pekerjaan. Kalau ada koneksi bisa di lobby. Ada lagi, karena kerabat si panitia acara, diizinkan gratis masuk, tanpa beli tiket—budaya nepotisme.

Pedagang yg mengurangi takaran timbangan, menipu dengan barang kualitas rendah.

Tukang becak/penyedia jasa trasportasi yang curang, jika pendatang baru tidak tahu harga pasaran ke tujuan, harga dinaikin 3x lipat.

Pemulung, yang niatnya cuma ngambil sampah, begitu ada kesempatan barang tergeletak, dicuri.

Sopir taksi, kalau orang baru gak tahu jalan, ditipu lewat jalan yang lebih jauh supaya bayar lebih mahal.

Jangan ditanya lagi, perkara tilang menilang, mengurus izin ini itu, mengurus barang hilang, hasilnya pelayanan lama berujung uang. Hingga, negarawan yang menyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.

Tipu muslihat dimana-mana. Serba uang, curang, tipuan, dan kekuasaan. Masyarakat menyalahkan pemerintah/pihak lain, marilah kita berkaca diri!

Semua level berbohong. Menipu. Tak punya malu. Tak takut. Tak ingat Tuhan maha Melihat.

Orang jujur, terlalu idealis di lingkungannya, akan dikucilkan bahkan tersingkir. Ironi tapi fakta!

Andai saya menjadi ketua kpk:
1.            Pertama, Menyertakan Tuhan sebagai langkah awal, berdoa.
2.            Keluarga kunci utama. Peran ibu sangat besar, wanita harus diberdayakan, berpendidikan cukup untuk mengayomi anak. Kerjasama dengan pemerintah memberikan pendidikan khusus bagi para ibu.
3.      Sekolah menjadi penentu, utamakan pendekatan praktek, diwajibkan seluruh sekolah punya kantin kejujuran, menyontek dilarang keras dan hukumannya berat, guru memberi contoh dengan berlaku adil, pemberian nilai objektif dan tranparan.
4.       Menumbuhkan dan mengembangkan kesederhanaan, kejujuran, dan kebaikan, di keluarga, sekolah, lingkungan, dan dimana saja.
5.        Menjalin kerjasama dan koordinasi ke lembaga, sekolah, penegak dan aparat hukum, media massa, organisasi kampus/sekolah, komunitas, pemuka agama dan masyarakat.
6.             Menghukum tegas (lebih baik hukuman seumur hidup), dan menindak tanpa pandang bulu
7.             Menyita seluruh asset dan memikiskan koruptor.
8.     Rutin Inspeksi mendadak di instansi/badan/lembaga (uji integritas), dan penjara (apakah koruptor terbukti di penjara dan diperlakukan sama dengan tahanan lain).
9.         Menguatkan intern KPK, sebagai ketua kpk, saya tidak dapat mempercayai semua orang, tapi saya dapat memilih orang terpilih terpercaya.
10.   Jaminan perlindungan seluruh keluarga pimpinan dan anggota KPK, dari berbagai ancaman dan kekerasan.
11.         Menyiapkan kekuatan sikap mental, psikologis, spiritual, dan fisik seluruh pemimpin dan anggota KPK untuk melawan korupsi.
12.        Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di KPK.
13.  Mengusahakan KPK memiliki cabang tingkat provinsi, sehingga pengumpulan data, kecepatan bertindak, hasil maksimal terwujud, seperti BPK.
14.       Meningkatkan pendanaan, mengusahakan alokasi APBN lebih maksimal untuk memberantas korupsi, bagaimanapun juga berkat kerja KPK banyak uang negara yang kembali.
15.       Memberikan beasiswa luar negeri kepada pegawai kpk, yang berkompeten,integritasnya teruji. Dengan beasiswa keluar negeri, dia bisa mengambil ilmu negeri orang secara lebih dalam dan dekat, sekaligus semakin bertambah rasa cinta tanah air dan bangsanya.
16.    Selain hukuman penjara, denda, sita seluruh asset, dan juga hukuman sosial. Hukuman sosial yaitu bekerja di yayasan pendidikan, peternakan, perikanan, dan lain-lain. Supaya mereka sadar dan menggerakkan orang lain untuk tidak melakukan hal serupa.
17.     Sebagai koruptor identitasnya harus tetap melekat selamanya. Semua nama koruptor harus di black list. Koruptor yang telah bebas dari hukuman, tidak akan diterima bekerja di lembaga/instansi pemerintah manapun, termasuk swasta. Jadi untuk menyambung hidup harus memulai dari nol dengan buka usaha kecil, atau jadi pekerja rendahan.
18.     Terakhir, jangan menyerah sampai maut diujung tenggorokan melawan korupsi dan terus berDOA tanpa lelah dan yakin.

Andai-wanna be KPK Leader


Menjadi Ketua KPK
Benih korupsi ada dimana-mana. Berawal dari kebohongan kecil dalam keluarga, anak dan orang tua.
Contoh kebohongan kecil dalam keluarga; Nak, kalau ada yang cari ayah/ibu, kasih tahu gak ada di rumah ya. Padahal si orangtua ada di rumah. Anak kecil diajari berbohong. Lalu gantian, si anak izin ke orang tua ada tugas kelompok. Faktanya malah jalan-jalan sama teman. Belum lagi bolos sekolah, telat, nyontek.
Masuk tes PNS, banyak calo PNS. Supaya lulus kedokteran universitas bergengsi, dan masuk sekolah berkualitas, bisa di urus kalau ada orang dalam yang dikenal alias sogok.  Bukan rahasia lagi dan banyak kecolongan.
Ada pungutan liar dijalanan, pungutan sekolah tanpa pertanggungjawaban jelas. Perihal lulus sekolah, dengan beli soal UN/kunci jawaban. Bahkan ada juga guru yang tahu dan diam saja. Lulus kuliah, buat skripsi, tinggal pesan ke penyedia jasa—sudah rahasia umum.
Lebih parah, ijazah bolong (alias tanpa tamat sekolah/kuliah), sertifikat palsu.
Mencari pekerjaan. Kalau ada koneksi bisa di lobby. Ada lagi, karena kerabat si panitia acara, diizinkan gratis masuk, tanpa beli tiket—budaya nepotisme.
Pedagang yg mengurangi takaran timbangan, menipu dengan barang kualitas rendah.
Tukang becak/penyedia jasa trasportasi yang curang, jika pendatang baru tidak tahu harga pasaran ke tujuan, harga dinaikin 3x lipat.
Pemulung, yang niatnya cuma ngambil sampah, begitu ada kesempatan barang tergeletak, dicuri.
Sopir taksi, kalau orang baru gak tahu jalan, ditipu lewat jalan yang lebih jauh supaya bayar lebih mahal.
Jangan ditanya lagi, perkara tilang menilang, mengurus izin ini itu, mengurus barang ilang, hasilnya pelayanan lama berujung uang. Hingga, negarawan yang menyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.
Tipu muslihat dimana-mana. Serba uang, curang, tipuan, dan kekuasaan. Masyarakat menyalahkan pemerintah/pihak lain, marilah berkaca diri!
Semua level berbohong. Menipu. Tak punya malu. Tak takut. Tak ingat Tuhan maha Melihat.
Orang jujur, terlalu idealis di lingkungannya, akan dikucilkan bahkan tersingkir. Ironi tapi fakta!
Andai saya menjadi ketua kpk:
1.             Pertama, Menyertakan Tuhan sebagai langkah awal, berdoa.
2.             Keluarga kunci utama. Peran ibu sangat besar, wanita harus diberdayakan, berpendidikan cukup untuk mengayomi anak. Kerjasama dengan pemerintah memberikan pendidikan khusus bagi para ibu.
3.             Sekolah menjadi penentu, utamakan pendekatan praktek, diwajibkan seluruh sekolah punya kantin kejujuran, menyontek dilarang keras dan hukumannya berat, guru memberi contoh dengan berlaku adil, pemberian nilai objektif dan tranparan.
4.             Menumbuhkan dan mengembangkan kesederhanaan, kejujuran, dan kebaikan, di keluarga, sekolah, lingkungan, dan dimana saja.
5.             Menjalin kerjasama dan koordinasi ke lembaga, sekolah, penegak dan aparat hukum, media massa, organisasi kampus/sekolah, komunitas, pemuka agama dan masyarakat.
6.             Menghukum tegas (lebih baik hukuman seumur hidup), dan menindak tanpa pandang bulu
7.             Menyita seluruh asset dan memikiskan koruptor.
8.             Rutin Inspeksi mendadak di instansi/badan/lembaga (uji integritas), dan penjara (apakah koruptor terbukti di penjara dan diperlakukan sama dengan tahanan lain).
9.             Menguatkan intern KPK, sebagai ketua kpk, saya tidak dapat mempercayai semua orang, tapi saya dapat memilih orang terpilih terpercaya.
10.         Jaminan perlindungan seluruh keluarga pimpinan dan anggota KPK, dari berbagai ancaman dan kekerasan.
11.         Menyiapkan kekuatan sikap mental, psikologis, spiritual, dan fisik seluruh pemimpin dan anggota KPK untuk melawan korupsi.
12.         Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di KPK.
13.         Mengusahakan KPK memiliki cabang tingkat provinsi, sehingga pengumpulan data, kecepatan bertindak, hasil maksimal terwujud, seperti BPK.
14.         Meningkatkan pendanaan, mengusahakan alokasi APBN lebih maksimal untuk memberantas korupsi, bagaimanapun juga berkat kerja KPK banyak uang negara yang kembali.
15.         Memberikan beasiswa luar negeri kepada pegawai kpk, yang berkompeten,integritasnya teruji. Dengan beasiswa keluar negeri, dia bisa mengambil ilmu negeri orang secara lebih dalam dan dekat, sekaligus semakin bertambah rasa cinta tanah air dan bangsanya.
16.         Selain hukuman penjara, denda, sita seluruh asset, dan juga hukuman sosial. Hukuman sosial yaitu bekerja di yayasan pendidikan, peternakan, perikanan, dan lain-lain. Supaya mereka sadar dan menggerakkan orang lain untuk tidak melakukan hal serupa.
17.         Sebagai koruptor identitasnya harus tetap melekat selamanya. Semua nama koruptor harus di black list. Koruptor yang telah bebas dari hukuman, tidak akan diterima bekerja di lembaga/instansi pemerintah manapun, termasuk swasta. Jadi untuk menyambung hidup harus memulai dari nol dengan buka usaha kecil-kecilan, atau jadi pekerja rendahan.
18.         Terakhir, jangan menyerah sampai maut diujung tenggorokan melawan korupsi dan terus berDOA tanpa lelah dan penuh harapan.

Jumat, 02 November 2012

Cinta kartun dan lingkungan ^_^



Baru saja, aku menonton kartun doraemon, selalu…tak pernah bosan aku menontonnya, pasti ada saja hal yang seru dan menarik. kalau dipikir-pikir film doraemon, banyak memberikan pesan positif terhadap lingkungan, hampir disetiap bagian ada hal tentang pelestarian lingkungan. Benar-benar unik, dan tanpa disadari menanamkan pikiran kepada anak-anak kecil, untuk mencintai alam lingkungannya. Aku suka sekali cerita yang hari ini, tentang manusia langit, kerajaan surga di langit, kehancuran bumi tapi tidak jadi karena kita diberi kesempatan untuk memperbaiki.

Aku ini sudah umur 20 tahun, tapi masih sangat suka nonton film cartoon, kenapa? Karena lucu, penuh warna, menarik, kadang banyak pesan moril yang bisa kita ingat selalu, itulah kenapa kartun yang aku suka itu kayak film doraemon, ice age, kungfu panda, aduh lupa judulnya yang itu yang ada lion2nya itu aku juga suka, tinkerbell (best my favorite) sampe2 ostnya aku suka banget. (nonton berulang kalipun tak pernah bosan hehe…)

Tapi, kembali ke doraemon, aku jadi terus teringat tentang kelestarian alam. Kita diturunkan dimuka bumi ini kan sebagai khalifah-pemimpin. Sudah seharusnya kita memimpin bumi ini menjadi lebih baik, dengan tidak merusaknya, tapi membudidayakan. Kartun jepang memang penuh makna dan inspiratif, oya di TVRI aku juga suka dengan kartun jepang dan dalam bahasa jepang pula yang “3 orang sekawan itu”

Mungkin kita bisa mulai dari hal kecil, dari diri kita sendiri dulu untuk menjaga alam. Bayangkan berapa ton sampah plastic setiap hari yang dibuang manusia? Berapa pohon yang ditebang?

Mungkin hari ini kita bisa mengurangi untuk tidak memakai plastic berlebihan, memakai kertas dengan hemat dan tak membuang-buangnya, atau bisa jadi didaur ulang.

Bayangkan berapa banyak plastic yang tertimbum di TPA setiap hari sampai terbawa ke samudra pasifik, lalu pohon yang ditebang dan diolah menjadi kertas, ada berapa banyak pohon yang mati? Sayang sekali, lalu orang tua kita membelikan kita buku sekolah, lantas tanpa kita baca dan pelajari, lalu lambat laun buku itu usang dan dimakan rayap sia-sia.

Jangan engkau sia-siakan hidup, bersikaplah lebih peduli. Jaga mata dan pikiran kita untuk tetap terbuka!
#GoGreen JJJ

Sabtu, 13 Oktober 2012

BISNIS, LETS GO! SEDEKAH IS MODAL


Cerita Panjang, aku sendiri sangat bingung ingin mulai darimana tapi yang kutahu segera dimulai dengan.
Bismillahirahmanirrahim…segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan syukur sampai detik ini, di tengah dini hari pukul 3.00 pagi…hoamm…

Apalagi kalimat terbaik selain mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin…jawaban atas doaku kini benar-benar berwujud dan nyata. Usaha Bisinis Pecel Lele jalannn……meski baru ½ jalan, sedikit lagi aku melangkah, mimpi ini benar-benar terwujud.

Rencana bisnis buka usaha makan ini telah lama aku rencanakan, namun baru kini terealisasi, akhirnya aku mendapat modal 3 juta untuk memulainnya. Meski itu pinjaman, aku sungguh sangat bahagia. Bahkan hari ini sepanjang hari aku berbelanja ke Kebayoran membeli peralatan masak. Bersama Ibu tati donat yang sungguh baik, meski tentu mengharap imbalan, namun kesediaannya sungguh aku perlukan. Dengan naik angkot merah 07, aku dan ibu tati membeli barang2 yang diperlukan dri panci, gelas, teko, sendok, kuali, dll. Terus kami pulannya naik Bajai lho!. Amboi…asyik betul, macam naek becak. Mirip….namun lebih nyaman naik bajai menurutku. Dengan uang 30.000 magrib kami tiba di kos.

Malamnya, gedebag gedebug(berantem cui)…aku segara shalat dan makan dengan lauk kerupuk, uh…benar-benar pengorbanan irit. Demi masa depan yang lebih baik. Lanjut, aku segera pergi ke tempat elektronik sendirian, beli kompor gas, blender, megic com. Ok, tawar menawar yang cukup lama, dan berpatok pada akhirnya 515.000 itu benar-benar lama aku menawarnya, dengan sedikit memelas. Ah…kupikir  raja adalah pembeli tidak sopan, kita kan sama-sama butuh. Akhirnya, dengan ikhlas kuserah uang dengan recehan benar-benar lah, penuh perhitungan. Karena, modal pas-pasan aku harus bisa mencukup cukupi.

Malamnya, wha…sampai kos jam 9 benar-benar letih , lemas, dan sedikit mual. Maklum sedikit gejala jika capek. Akhirnya, dengan asupan penuh nutrisi aku sigap, mulai mendoan tempe 2, telur rebus, jahe susu, kubabat demi kesehatan optimal.

Wah,,,aku ingin cerita yang kemarin-kemarin. Berawal dari membaca kembali lanjutan buku Notes From Qatar.  Saat itu, aku memang mencari buku inspitaif dan motivasi. Selembar 2 lembar aku lanjut membaca, sekarang bagian tentang Keajaiban Sedeqah. Aku langsung terharu ketika baca Assad` bisa dapat tiket gratis karena sedekah, niat, dan usaha. Ya Ampun, dia benar, Allah adalah sebaik-baiknya pemegang janji. 

Saat itu juga kuputuskan untuk sedekah, awalnya ada yang kuinginkan, pertama melunasi hutang di BMC, dan bisa langganan majalah Reader’s Digest. Ok, setekah dihitung tenyata aku butuh uang sekitar 650.000, maka aku sedekah 10%nya yaitu 65000. Karena Allah akan mengembalikan, sekurang-kurangnya 10 kali dari sedekah kita dari buku yang kubaca tadi. Ok, aku segara pulang dari Gramedia, setelah numpang baca puas. Besoknya, kulihat uang tinggal 150.000, baiklah kurelakan sedekah. Esoknya, selepas magrib aku berangkat mengajar, dan shalat berjamaah dulu di masjid, kemudian kutepati janji bersedekah dengan rasa ikhlas dan yakin pasti Allah akan memberikannya lebih dari ini.

Sebab, sedekah tidak akan mengurangi hartamu, justru semakin bertambah dan bertambah.

Ok, hari itu tepatnya hari senin, Subhannallah, Rabu segera Allah jawab doaku. Tiba-tiba saja Dina sms dan katanya kakak PKAKP dan kaak D4 mau ketemu bahas proposal bisnins yang kukirim sebulan lalu. Lantas aku berpikir, apakah ini saatnya tiba. Setelah kuliah sampai jam 3, aku ke perpus membaca lagi buku tak kalah keren banget “Ic brekerg is Melting” kisah penguin yang amat sarat makna. Ok, lanjut jam 4 pertemuan di Plasma kampus, tempat makan gitu. Tiba-tiba saja hujan rintik rintik, langit hitam , namun aku putuskan berlari menembusnya karena ada janji ini. Sesampainnya, aku bingung yang mana, dan sepertinya tak ada tanda-tanda kakaK itu, yang ada hanya orang yang mengobrol besar mengalahkan hujan dan ngobrol ngalor-ngidul. Aku duduk sendiri, sembari menulis diarii, yang itulah obat bosan ketika bukupun sudah kubaca habis.

Tiba-tiba aku dipanggil seseorang yang bernama Kak Rudi anak PKAKP, lalu menujuk sebuah bangku. Ok, ternyata itu orangnya, Bismillah…Lalu dia memperkenalkan diri, menjelaskan sekilas, lantas sejurus segara bertanya “Ini, mba…usahanya kayak apa, dan saya liat modalnya segini apa cukup?”. Ok, saatnya otakku bekerja, dengan mantap dan pede kujelaskan dasar penulisan proposal dan anggaran. Mengapa murah, yang karena sewa tempat nya murah, dan aku tak perlu beli etalase, bangku atau kursi.
Dan lantas kakak itu melihat dan menimang lagi proposal dalm bentuk sofcopy tersebut. Aku berdoa-doa, jika ini baik lancarkan dan mudahkan Ya Rabb. Tiba-tiba, “Baik Ayu, kalau CUMA 3 juta saya bisa kasih ke kamu, awalnya saya pikir berapa, kalau segini gakpapa.”

Glek. Cumaa..

“Kalau begitu jum’at ini akan segera saya transfer.” Lanjut Kak Asoy calon pemberi modal.Oh Tuhan..apakah aku bermimpi, aku bengong untuk seperkian detik, dan berharap bisa sujud syukur, tapi rasanya tak mungkin, tetap kutahan menjaga image. Aduh, macam ini pulak ternyata bisnis, baru kurasa yang benar-benar begini. Biasanya, ada juga jualan pudding, donat biasa, stiker, baju. Modal kecil sendiri. 

Tapi sekarang, wow jeti, mana uang orang.

Setelah semua selesai, lantas aku pulang setelah hujan reda sambil masih tetap bisu, mencoba pahami apa yang terjadi. Hampir saja kutabrak tiang ketika jalan. Eh…aku dapat pinjaman, bisa buat modal, buak Usaha, Bisa jadi Orang Kayaaa. :D

Itulah yang pertama terpikir. Segera, aku melangkah cepat memberi kabar pada ayah dan mamak, tapi pulsaku. Oh no. maaf, saldo anda tidak mencukupi. Oh no again, isi pulsa. Oh no lagi, uang pas banget, gak bisa beli lauk nih, tapi tak apa. aku terlanjur bahagia.

Malamnya aku buat pudding sama tasha. Ya usaha kecil-kecll berdua juga lumayan lah.
Karena tasha teman terbaikku, aku putuskan untuk bercerita, wah…benar-benar seperti mimpi. Benar Keajaiban Sedeqah.

Namun, hari berikutnya aku benar-benar amat sibuk, murid les berturut-turut, eh tugas udah mau deadline. Akhirnya, Jum’at menghubungi kakak itu dari sms, namun email tetap sudah kukirim kemarin dan alamat nomor rekening. Aneh, kak Asoy tak balas. Usut punya usut, ternyata dia juga lagi di Semarang, sibuk banget. Aku disuruh ketemu temannya Ronald. Tapi ternyata dia juga lumayan sibuk, akhirnya transaksi tertunda. Tak apa kucoba sabar, dan sembari memikirkan langkah kongkret selanjutnya kalau modal sudah ditangan. Menghubungi ibu tati donat, bantu cari orang masak. Ketemu pemilik sewa. Dan segala tetek bengek, termasuk mencari ide unik menu yang ok.

Akhirnya, hari  rabu baru bisa ketemu kembali di Stanline, sambil kasih hardcopy proposal. Kemudian negosiasi di kos kak ronal Griya Sugi, eh, tenyata ada temenku Leili kebetulan sekali. Semua lancar. Jum’at ketemu lagi, tanda tangan kontrak plus penyerahan uang , lagi-lagi di Plasma, yang sangat ramai mahasiwa itu. Aku bergetar mengitung uang 3.126.000 itu. Sedikt lama, tentu lebih baik juga aku bisa menghitung layaknya teller bank.

Hah, akhirnya, ok Sabtu aku bergegas, berbelanja di pusat pasar murah nan ramai-Kebayoran.
Meski kini terasa begitu lelah, dan peluh keringat sebesar jagung bercucur cucur. Aku harus tegar dan kuat. Karena aku yakin dan percaya, Usahaku takkan sia-sia. Sungguh Allah Maha Mendengar.
“Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.”- Imam Syafi’i. (kutipan novel Ranah 3 Warna) Penyematku saat ini, sehingga menulis kesurupan di tengah buta pagi ini. Thanks, Ahmad Fuadi.

Pondok Marina, Sunday, October 14, 2012, 2:48 AM.
Ditulis penuh kesungguhan.    Ciusss….miappah? (alay mode ON)

So lets, to sleep, besok minggu terencana, what must I do:
1.       Ketemu Chef (alias ibu masak nanti)
2.       Nyuci baju udah se ember penuh (Oh NO T.T)
3.       Cross check perlatan barang
4.       Beres kamar
5.       Mandi bersih ala spa (halah..Cuma ngelulur doang )
6.       Itung-itung persedian uang kas.
7.       Bersigap BELAJAR! Ayo …ayo… belajar Advace Accounting, sm Audit dulu dah. Sip.
8.       Cek tempat sewa, nego lagi jadi 200.000, semoga bisa Aamiin..
9.       Eit, telpon ayah mamak (WAJIB)

Mudahkan, jalan ini Ya Allah. Bantu hamba.

“Jika ada orang yang meragukan impianmu, berarti mereka belum melihat sejauh apa kamu melihat.”

^^Great quotes right!.



Jumat, 20 Juli 2012

Ramashan tiba Ramadhan tibaa.....

 Alhamdulillah, semoga penuh keberkahan....
Ya Allah, tiada terasa waktu hampir setahun, kini Ramadhan telah datang, jadikan hamba pribadi yang semakin baik...dan Engkau mudahkan hamba dalam melangkah, Aamiin...



Sabtu, 07 Juli 2012

UAS, Bismillah..


7/7/2012 10:02:53 PM
Sabtu, aku masih duduk termenung berpikir tentang suatu masa. Masa itu akan datang, ketika aku menjadi anak yang baik dan membuat ayah dan mamakku tersenyum bahagia.

Aku belajar bareng dengan Dina pahopu ni pak Thomas Gultom (*saking ngefansnya sama miranda kerr *upsss miranda gultom ngaku2 dina gultom terus hihihi) minggu depan, kami akan ujian akhir semester, menjelang naik tingkat kelas  3. Aamiinn… benar-benar gak kerasa, tau-tau kami udah hampir 2 tahun.

Kami banyak menghabiskan banyak waktu, mengisi dengan kegiatan yang berguna. Menjadi mahasiswa yang sebaik-baiknya. Bukannya jalan mulus—kerap kali kami pun tersandung batu, mencoba bangkit untuk terus bertahan demi orang yang kami cintai dan kehidupan yang lebih layak kelak.

Hahaha…anehnya, akhir-akhir ini kami jadi curhat tentang cowok, padahal biasanya alergi banget. Bagi kami, yang cinta-cintaan gitu terkesan tabu—dan BELUM terlalu penting, mikiran hari-hari untuk BISNIS DAN MEMENUHI TARGET BEASISWA S2 LUAR NEGERI aja udah kelimpungan (*cekilah,,, berasa udah deket padahal masih 4 tahun lagi kikiki dan masih D3.. kalo kata ayu agak munta bacanyaaa *ketikan dina.) . Boro-boro mikirin cowok/pacar/orang yang disukai. (>.<)

Friends, that’s enjoy it!.

Stop…enough! Dengan pikiran kami masing-masing dulu. Ada yang lebih penting.
UAS udah di depan mata. Kami harus mempersipkan diri. Bantu kami Ya Allah, supaya kami bisa menjadi hambaMu yang sebaik-baiknya menunut Ilmu karena Allah.

Ayu dan Dina cucunya pak Gultom ingin jadi orang sukses, kaya, dan bahagia. :D

C u next, banyak tugas juga deadline minggu ini, dan baru di kasih kemarin.

What I must to do:
1.       Belajar, prepare to UAS
2.       Siapkan tugas pajak, HKN, mankeu
3.       Dengar lagu Sabrina
4.       Rapat SPEAK besok
5.       Acara Proksima Training motivasi
6.       Lets, belajar sm Ichi, Siska, Er, Din..
7.       Stop, thingking about gak penting.
8.       Begadang, buat tugassss…….. -----à meskipun ini gak mudah, tapi aku bisa melakukannya. InsyaAllah Aamiinn….

Tangerang, in the kos-Pondok Marina :)

Senin, 11 Juni 2012

PAK THOMAS 1


Thursday, March 15, 2012

Kawan, hari ini ayu belajar sesuatu lebih dari sebuah pembelajaran yang mengandung nilai. Semuanya berawal dari takdir, ya kata Bapak itu “Saya disini sekarang pun dan bertemu dengan bapak itu bukanlah suatu kebetulan. “

Pak Thomas A. Yudhistira, sebelumnya aku sudah pernah mendengar banyak tentang beliau dai sahabatku Mella. Dan ternyata semua benar2 sesuai dengan kenyataan di hadapanku saat ini.

Gambaran aura kerja keras, semangat, kegigihan, melawan segala ketidakmungkinan. Bapak itu benar, padahal kita belum mencoba lantas mengapa kita ragu dan membatasi diri.
Tuhan menciptakan kita dengan potensi luas biasa dan tidak terbatas, mengapa kita harus membatasi diri.

Dasar ilmu ternyata yang paling UTAMA, seluruh pengetahuan juga dari sumber/asal yang sama, hanya beda ramuan/kotak legonya, dan tambahan 1 warna lain.
Pengalaman hidup, mengajari manusia banyak hal. Membuka pikiran dan menyadari apa yang disekitar kita apa yang terjadi di dunia ini, sangatlah penting.

Hidup di dunia ini pun bukan untuk diri kita sendiri, ada banyak pelajaran, ada banyak hal, yang belum kita tahu dan pahami dan LAKUKAN!

Keren, bapak itu sudah punya target akan kehidupannya, tujuan dan pilihan yang pasti, dengan tanggung jawab.

Ini sungguh tidak main-main. Bahkan bapak itu berani memberikan kami semua nilai A, dan bapak itu percaya kami menguasai ilmu kami dengan baik dan benar. Dan dia berani, jika ada dosen/sekre meminta pertanggungjawaban untuk membuktikan dengan kemampuan kelas lain, kami di ambil secara acak.

Yang paling aku sukai, bapak itu terus mencoba dan mempelajari banyak hal, banyak ilmu, terbuka dengan seluruh informasi.

Bahkan ada cerita konyol, kenapa ada 2 murid kakak beradik rela membunuh saudaranya untuk mengambil kitab suci.
Apa ayo? Coba mikir 1 menit aja deh!
Nyerah?



Zzzzzzzzzzzzz….yaela, karena gak ada mesinfotokopi kalee zaman doeloe.

Zaman dulu, informasi sangat sulit didapatkan. Tidak bisa dibandingkan dengan sekarang, justru kita kebanjiran informasi. Dan yang perlu kita laukan sekarang adalah, memilah mana informasi yang benar atau justru hanya sampah. Cara memilahnya ini yang how, yaitu ANALISA.

Bayangkan bapak ini akan ngajarin kami pelajaran keuangan public hanya dengan 2 x pertemuan. Gilak banget gak, dosen lain harusnya 8 kali pertemuan selama 2 bulan, eh si bapak malah 2 minggu.

Kami akan lansung mempelajari kasus, dan mencompare kan dengan teori. Apakah yang didalam buku itu benar semua/Cuma bullsyit (ini kata2 bapaknya ya, bukan aku)?

Kerennya lagi nih si bapak, udah pinter dalam akademis, kerja keras dalam berbisnis/nyari duit, social ok dia banyak mengenal orang dan orang mengenalnya, soal cinta ia tahu gilak ceweknya aja finalis aneka, anak binus.

Beliau berkata,”dalam pernikahan, cinta itu hanya ada selama 2-3 tahun, selebihnya adalah komitmen.”
Terlahir dan dibesarkan dalam lingkungan brokenhome, tinggal bersama ibunya. Beranggapan bahwa dia adalah anak yang tidak diharapkan, justru memacu dirinya lebih percaya diri menjalani hidup. Dia percaya bahwa semua itu bukan kebetulan tapi ada tangan yang mengatur-Takdir.

Sejak saat itu, ia tinggal berdua dengan ibunya. Ia tahu orangtuanya harus bekerja keras. Sadar akan hal itu, dan hidupnya harus berubah.
sejak SD, dia sudah tumbuh dan besar dengan tanggung jawab. Hobinya setiap hari kala itu baca Koran, menginjak SMP Ia menekuni hal berbau politik, SMA pelajaran buku kuliah menjadi bacaan sehari-hari.

Bahkan ia pernah, membaca buku 1000 hal dalam 1 malam. Ada juga kisah 1001 malam kali ya?
Dia memang berbeda, sejak sma dia sudah menemukan apa yang dia inginkan.
Bahkan ia terpilih dalam satu kegiatan go Internasional, dan saat itu umurnya baru 19 tahun.
Sejak dulu pula, ia sekoalah dengan modal beasiswa. Mengirim puluhan artikel ke kompas dan berhasil DIMUAT (like my dream!huaa…). Luar biasa pasti. ia belajar tentang apa saja. Termasuk menekuni IT secara otodidak tentang jaringan. Membaca lebih dari ribuan buku selama hidup.

Hingga mencapai posisi tertinggi di salah satu perusahaan swasta.
Ia paham bahwa sebagai manusia:
1.       Memberikan sebanyak dan selebih mungkin dari apa yang bisa kita lakukan.
2.       Dan menerima sekurangnya dari apa yang pantas kita terima

Semenjak kuliah, dia melakukan hal yang tidak biasa dilakukan oleh anak mahasiswa lain. Menjadi sarjana termuda di UI. Saat kuliah, ia bahkan mengambil 36 sks dalam 1 semester. Bayangkan, ia bahkan 2 mata kuliah dalam waktu yang sama.



TO BE CONTINUED…..